KONFIGURASI MIKROTIK

Konfigurasi Mikrotik

system identity set name=isikan nama akun mikrotik

user set admin password=isikan password

interface ethernet enable ether1-n

interface ethernet set ether1-n name=isikan nama 1-n

ip address add interface=isikan nama 1-n address=isikan ip

ip route add gateway=isikan  ip gateway

ip dns set primary-dns=isikan dns isp allow-remote-requests=yes

ip dns set secondary-dns=isikan dns isp allow-remote-requests=yes

ip firewall nat add chain=scrnat action=masquerade uot-interface=etheri

ip pool add name=dhcp-pool ranges=xxx.xxx.xx.x – xxx.xxx.xx.254

ip dhcp-server network add address=xxx.xxx.xx.x/24

gateway=xxx.xxx.xx.x dns-server=xxx.xxx.xx.x , xxx.xxx.xx.x

ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disable=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool

TAG PROGRAM REPEAT UNTIL DALAM PASCAL

REPEAT . . . UNTIL

Perintah Repeat . . . Until mirip dengan perintah While . . . Do, yaitu untuk melakukan perulangan jika banyak perulangan yang akan dikerjakan belum diketahui.

Syntax  :

Repeat

Statement1;

Statement2;

………;

Until <kondisi logika>

Perbedaan antara Repeat . . . Until dengan While . . . Do adalah bahwa pada  Repeat  . . . Until statement akan dikerjakan secara berulang-ulang sampai kondisi logika bernilai TRUE.  Dengan demikian selama kondisi bernilai FALSE, maka perulangan akan terus dilakukan.

Pada Repeat . . . Until, pemeriksaan kondisi untuk menentukan benyaknya perulangan setelah statement dikerjakan.  Dengan demikian statement pada perulangan ini akan selalu dikerjakan minimal satu kali.

Contoh:

Program Cetak_Kata;

Uses Crt;

Var

N : Integer;

Begin

Clrscr;

N := 1;

Repeat

Write(‘Looping ke- ’,N);

Writeln(‘PASCAL);

N := N + 1;

Until N > 5;

Readln;

End.

TAG PROGRAM WHILE DO DALAM PASCAL

WHILE . . . DO

Bila banyaknya perulangan suatu pernyataan belum bisa diketahui, maka perintah For . . . Do tidak bisa digunakan.  Untuk itu, perintah yang digunakan salah satunya adalah While . . . Do.

Syntax 1 :

While <syarat logika> Do

Statement;

Syntax 2 :

While <syarat logika> Do

Begin

Statement1;

Statement2;     Block Statement

………;

End;

Contoh:

Program CetakChar;

Uses Crt;

Var

Ch : Char;

Begin

Clrscr;

Write(‘Masukkan sebuah Karakter : ’);Readln(Ch);

While (Ch <> ‘.’) Do    {Jika Bukan Character ‘.’}

Begin                   {Lakukan Proses Looping}

Write(‘Masukkan Sebuah Karakter : ’);Readln(Ch);

End;

Readln;

End.

 

Contoh:

Program berikut adalah mencetak tulisan PASCAL sebanyak 5 buah dengan perintah looping While . . . Do.

Program CetakChar;

Uses Crt;

Var

N : Integer;

Begin

Clrscr;

N := 0;

While N > 5 Do

Begin

N := N + 1;

Write(‘Looping ke- ’,N);

Writeln(‘  PASCAL);

End;

Readln

End.

TAG PROGRAM FOR DO DALAM PASCAL

FOR . . . DO

Perintah For . . . Do digunakan untuk melakukan perulangan determinitif.  Artinya sebuah pernyataan (tunggal atau majemuk) akan dikerjakan secara berulang-ulang sebanyak n kali, dimana n adalah sebuah bilangan yang telah diketahui sebelumnya.

Syntax 1 :

For NamaVarCounter := Awal To Akhir Do

Statement;

Syntax 2 :

For NamaVarCounter := Awal To Akhir Do

Begin

Statement1;

Statement2;     Block Statement

………;

End;

Syntax 3 :

For NamaVarCounter := Awal DownTo Akhir Do

Statement;

Syntax 4 :

For NamaVarCounter := Awal DownTo Akhir Do

Begin

Statement1;

Statement2;     Block Statement

………;

End;

Jika Awal lebih kecil dari Akhir digunakan perintah To, sedangkan jika Awal lebih besar dari Akhir digunakan perintah DownTo.

Contoh:

Program CetakChar;

Uses Crt;

Var

Awal, Akhir, Karak : Char;

Begin

Clrscr;

Write(‘Karakter Awal  : ’);Readln(Awal);

Write(‘Karakter Akhir : ’);Readln(Akhir);

Writeln;

Write(‘Naik  : ’);

For Karak := Awal To Akhir Do

Write(Karak);

Writeln;

Write(‘Turun : ’);

For Karak := Akhir DownTo Awal Do

Write(Karak);

Readln;

End.

TYPE DATA HIMPUNAN (SET) DALAM PASCAL

Type data himpunan merupakan type yang unik dari PASCAL.  Type ini memungkinkan kita untuk mengadakan operasi himpunan.  Pembentukan type data himpunan dan variable bertype himpunan adalah :

o       Dalam Deklarasi Type

Type

NamaTypeData = set Of TypeData;

 

NamaTypeData :  adalah type himpunan yang didefinisikan.

TypeData :  adalah data bertype ordinal.

 

o       Dalam Deklarasi Variabel

Var

NamaVar, NamaVar, … : NamaTypeDataHimpunan;

Contoh :

Const  JawabSah = [‘T’, ‘t’, ‘Y’, ‘y’];

Type   Abjad = Set Of Char;

Var    Vokal : Abjad;

Pilih : [1..4];

Jawab : [‘A’, ‘B’, ‘C’];

 

Operasi Set

Operator untuk variable / data bertype himpunan adalah :

Jika A, B adalah variable bertype himpunan :

=       :    A = B   bernilai TRUE jika set A sama dengan set B.

<>     :    A <> B bernilai TRUE jika set A tidak sama dengan set B.

<=     :    A <= B bernilai TRUE jika set A adalah himpunan bagian set B.

<>     :    A >= B  bernilai TRUE jika set A adalah himpunan pemuat set B.

in       :    keanggotaan.

 

Contoh :

Untuk variable yang didefinisikan diatas

‘A’ in Jawab bernilai TRUE

2  in Pilih bernilai TRUE

[‘A’, ‘a’] <= Jawab bernilai FALSE

Jawab <= Vokal bernilai TRUE

 

Yang harus diingat bahwa variable bertype Set tidak dapat dibaca  dan dicetak. Jika kita melakukan pembacaan atau penulisan akan muncul pesan “Cannot Read and Write Variable in This Type”.

CONTOH:

Program CekVokal;

Uses Crt;

Const

Vokal = [‘A’,‘a’,‘I’,‘i’,‘U’,‘u’,‘E’,‘e’,‘O’,‘o’];

Var

Tampung : String;

Huruf  : Char;

 

Begin

Clrscr;

Tampung := ‘ ’;

Repeat

Write(‘Ketik Huruf <tanpa ENTER> Esc Selesai : ’);

Huruf := Readkey; Write(Huruf);

If Huruf in Vokal Then

Writeln(‘   VOKAL’)

Else

Writeln(‘   BUKAN’);

Tampung := Tampung + Huruf;

Until Huruf = #27;

Writeln(‘Ketikan : ’,Tampung);

End.

Program tersebut akan membaca terus menerus character dengan ReadKey sampai ditekan Esc (#27) dan mengeceknya apakah merupakan anggota Vokal atau Bukan.  Kemudian merangkaikan dalam variable Tampung.

Sekarang apa yang terjadi apabila program diatas diubah sebagai berikut :

Program CekVokal;

Uses Crt;

Type

Abjad = Set Of Char

Var

Vokal  : Abjad;

 

Begin

Clrscr;

Vokal = [‘A’,‘a’,‘I’,‘i’,‘U’,‘u’,‘E’,‘e’,‘O’,‘o’];

…… idem ;

End.

TAG SCRIPT PERINTAH IF DALAM PASCAL

1. IF . . . THEN . . .

Perintah If . . . Then digunakan untuk mewujudkan percabangan bersyarat.  Di dalam PASCAL, statement If . . . Then mempunyai syntax :

Syntax  1:

IF <Syarat Logika> THEN Statement;

Syntax 2:

IF <Syarat Logika> THEN

Begin

Statement 1;

Statement 2;    Block Statement

………;

End;

Syarat Logika adalah operasi relasi (seleksi kondisi) yang apabila bernilai TRUE (benar) maka statement atau block statement setelah Then akan dilaksanakan.  Apabila kondisi bernilai FALSE maka statemen atau block statement tidak akan dikerjakan.  Untuk setiap block statement harus ditandai dengan : BEGIN . . . END;.

Contoh:

Program Kelulusan;

Var Nama : String[30];

Nilai : Real;

Ket  : String[20];

 

Begin

Write(‘Nama Siswa  : ’);readln(Nama);

Write(‘Nilai Angka : ’);readln(Nilai);

Ket := ‘Anda Tidak Lulus’;

If (Nilai > 55) Then         {jika nilai > 55}

Ket := ‘Anda Lulus’;           (Kerjakan statement}

Writeln;

Writeln(‘Hasil     : ’,Ket);

 

2. IF . . . THEN . . . ELSE . . .

Statement  If . . . Then . . . Else . . . ini mirip dengan statement If . . . Then.  Syntax statement ini adalah :

Syntax 1 :

IF <Syarat Kondisi> Then

Statement1

ELSE

Statement2;

Syntax 2:

IF <Syarat Logika> Then

Begin

Statement11;

Statement12;    Block Statement1

………;

End

ELSE

Begin

Statement21;

Statement22;    Block Statement2

………;

End;

Pada bentuk ini jika Syarat Logika bernilai TRUE, maka statement / block statement setelah Then (statement 1 / block statement 1) akan dikerjakan.  Tetapi bila syarat kondisi bernilai FALSE maka maka statement / block statement setelah Else ( statement 2 / block statement 2) yang akan dikerjakan.

Contoh:

Program Kelulusan;

Uses crt;

Var Nama       : String[30];

Nilai      : Real;

Ket, Pesan : String[20];

 

Begin

Clrscr;

Write(‘Nama Siswa  : ’);readln(Nama);

Write(‘Nilai Angka : ’);readln(Nilai);

Ket := ‘Anda Tidak Lulus’;

If (Nilai > 55) Then

Begin

Ket := ‘Anda Lulus’;

Pesan := ‘Selamat Yach’;

End

Else

Begin

Ket := ‘Anda Tidak Lulus’;

Pesan := ‘Belajar Lagi Jack…’;

End;

Writeln;

Write(‘Hasil     : ’);

Writeln(Ket,‘ ’,Pesan);

Readln;

End.

 

3. IF . . . THEN . . . ELSE IF . . .

Statement If . . . Then . . . Else If . . . ini sebenarnya adalah statement kondisi dalam kondisi atau If dalam If.  Syntax statement ini adalah :

Syntax 1 :

IF <Syarat Kondisi> Then

Statement1

ELSE IF <Syarat Kondisi> Then

Statement2

ELSE

Statement3;

Syntax 2:

IF <Syarat Logika> Then

Begin

Statement11;

Statement12;    Block Statement1

………;

End

ELSE IF <Syarat Kondisi> Then

Begin

Statement21;

Statement22;    Block Statement2

………;

End

ELSE

Begin

Statement31;

Statement32;    Block Statement3

………;

End;

Pada bentuk ini jika Syarat Logika bernilai TRUE, maka statement / block statement setelah Then (statement 1 / block statement 1) akan dikerjakan.  Tetapi bila syarat kondisi bernilai FALSE maka program akan mengecek kondisi kedua.  Jika kondisi kedua bernilai TRUE, maka statement / block statement setelah Then (statement 2 / block statement2) akan dikerjakan.  Jika kondisi kedua bernilai FALSE, maka statement / block statement setelah Else ( statement 3 / block statement 3) yang akan dikerjakan.

Contoh:

Program Nilai;

Uses crt;

Var Nama       : String[30];

Nilai1     : Real;

Nilai2     : char;

 

Begin

Clrscr;

Write(‘Nama Siswa  : ’);readln(Nama);

Write(‘Nilai Angka : ’);readln(Nilai1);

 

If (Nilai1 >=75 ) Then

Nilai2 := ‘A’

Else If (Nilai1 >= 50) and (Nilai1 < 75) Then

Nilai2 := ‘B’

Else

Nilai2 := ‘C’;

 

Writeln(‘Nilai Huruf : ’,Nilai2);

Readln;

End.

 

4. CASE . . . OF

Statement Case . . . Of dipakai untuk penyelesaian berganda.  Penyeleksian berganda disini misalnya adalah untuk membuat menu pilihan.  Sedangkan syntax dari statement ini adalah sebagi berikut :

Syntax :

Case <NamaVar> Of

Statement1;

Statement2;

………;

End;

 

NamaVar disini adalah sebuah variable yang harus bertype ordinal seperti Char, Byte atau Integer.

Contoh:

Program Menu;

Uses crt;

Label Baby;

Var Pil            :  Char;

P,L,A,T,J, Luas :  Real;

 

 

Begin

Baby;

Clrscr;

Writeln(‘PILIHAN PROSES’);

Writeln;

Writeln(‘1. Luas Segi Empat’);

Writeln(‘2. Luas Segi Tiga’);

Writeln(‘3. Luas Lingkaran’);

Writeln(‘4. S e l e s a i’);

Writeln;

Write(‘Masukkan Pilihan Anda : ’);Readln(Pil)

Case Pil Of

‘1’ : Begin

Write(‘Panjang : ’);Readln(P);

Write(‘Lebar   : ’);Readln(L);

Luas := P * L;

Write(‘Luas    : ’);Readln(Luas:6:2);

Readln;

End;

‘2’ : Begin

Write(‘Alas   : ’);Readln(A);

Write(‘Tinggi : ’);Readln(T);

Luas := (A * T)/2;

Write(‘Luas   : ’);Readln(Luas:6:2);

Readln;

End;

‘3’ : Begin

Write(‘Jari-jari : ’);Readln(J);

Luas := 3.14 * J * J;

Write(‘Luas      : ’);Readln(Luas:6:2);

Readln;

End;

‘4’ : Halt;

End;

Write(#7);

Goto Baby;

End.

 

Ket :

1. Baby adalah label sebagai cara untuk memutar proses jika pilihan menu tidak 1, 2, 3 atau 4.

2. Halt adalah procedure untuk mengakhiri program ditengah-tengah program.

DASAR-DASAR PEMROGRAMAN TURBO PASCAL

a. Nama Program

Untuk keperluan dokumentasi, suatu program dapat diberi nama.  Nama program ini bersifat optional (boleh ada boleh tidak).  Jika akan diberikan nama program, maka syntaknya sebagai berikut :

Syntax :

Program NamaProgram;

NamaProgram mempunyai ketentuan sebagai berikut :

o          Karakter pertama harus Abjad.

o          Karakter kedua dan seterusnya yang diijinkan adalah Abjad, Angka dan Garis Bawah ( _ ).

(aturan ini berlaku UMUM untuk : Nama Program, Nama ConstantaNama Type Data, Nama Variabel, Nama Fungsi dan  Nama Procedure)

b. Variable

Variabel adalah suatu “wadah data” yang harus dideklarasikan dibagian deklarasi variabel sebelum dipakai dalam program.  Inilah salah satu perbedaan pokok antara PASCAL dengan BASIC.  Di dalam BASIC kita dapat memakai sembarang nama variable tanpa pusing-pusing “memesan” dulu.  Tetapi di dalam PASCAL, variabel yang akan dipakai harus “dipesan” dulu dengan dideklarasikan dalam deklarasi variabel.

Syntax :

Var   NamaVariable :  TipeVariable;

Di dalam program selanjutnya variabel dapat diisi data, dengan cara ditugasi langsung atau dibaca dari keyboard.

Berikut adalah Type Variable dalam PASCAL yang dapat dipilih

Type Variable Kisaran Nilai Ukuran Memory (Byte)
Byte

Word

ShortInt

Integer

LongInt

Real

0  …  255

0 … 65535

-128 … 127

-32768 … 32757

-2147483648 … 2147483648

1 E-38 … 1E+38

1

2

1

2

4

6

Single

Double

Extended

1.5 E-45 … 1.5 E+45

5.0 E-324 … 5.0 E+308

1.9E-4951 … 1.1E+4932

4

8

10

Boolean

Char

String

Kondisi TRUE, FALSE

satu karakter ‘a’, ‘b’,…,’z’, ‘0’,’1’,…,’9’,’^’,dll

rangkaian karakter seperti hari 😦 ‘senin’, ‘selasa’ ,dst)

Array

Record

File

Set

Pointer

Larik karakter , numerik atau demensi

Numerik, string, char

Numerik, string, larik, record

Data ordinal

Alamat memori (menunjukkan letrak data di memori)

 

a. Type Data

Deklarasi Type Data dipakai apabila kita akan mendefinisikan suatu Type Data kita diluar Type Data standard PASCAL.

Cara mendeklarasikan adalah :

Type   NamaTypeData = TypeDataPASCAL;

b. Constanta

Konstanta adalah suatu nilai data yang bersifat tetap selama progarm dijalankan (“run time”). Konstanta dideklarasikan dengan cara :

Syntax :

Const   NamaKonstanta = NilaiData;

Yang harus diingat adalah bahwa antara nama konstanta dengan nilai data dipisahkan tanda  = (Sama Dengan).

c. Unit

Unit adalah suatu satuan kumpulan instruksi  yang harus diaktifkan jika instruksi yang bersangkutan akan dipakai. Di dalam PASCAL ada 4 unit yang sering dipakai yaitu CRT (berhubungan dengan perintah-perintah pengaturan layar), PRINTER (berhubungan dengan media cetak printer), DOS (berhubungan dengan perintah berkaitan dengan DOS) dan GRAPH (perintah-perintah grafik).

Sebagai contoh : Clrscr, adalah prosedur untuk membersihkan layar yang ada di dalam unit CRT, maka untuk dapat memakai Clrscr, unit Crt harus di ‘Uses‘ dalam deklarasi unit.  Uses Crt dan  Clrscr, merupakan pasangan dalam arti Clrscr adalah suatu prosedur PASCAL yang menghendaki dideklarasikannya unit namanya CRT, dengan cara Uses Crt.  Prosedur lain yang memerlukan unit Crt antara lain Gotoxy(x,y), DelLine, InsLine dan lain-lain yang akan dibahas kemudian.

d. Label

Label adalah suatu nama tertentu (dapat terdiri angka atau huruf atau kombinasinya), yang dalam program nanti akan dituju oleh statemen GOTO.  Namun dalam PASCAL sesungguhnya statement GOTO ini hanya diijinkan tetapi sama sekali TIDAK DIANJURKAN.  Karena statemen Goto menyebabkan struktur program menjadi tidak jelas.

e. Fungsi dan Procedure

Pemrograman PASCAL yang terstruktur menghendaki pemecahan masalah menjadi modul-modul yang lebih kecil.  Modul ini nanti dapat diimplementasikan melalui fungsi atau prosedur, sehingga program utama hanyalah bertugas mengelola pemanggilan fungsi dan prosedur yang sudah dideklarasikan.  Pada topik fungsi dan prosedur, deklarasi ini  akan dikupas lebih jauh.

h. Procedure Write dan Writeln

Procedure Write dan Writeln digunakan untuk mencetak suatu  konstanta, variable, ekspresi atau kombinasi dua atau ketiganya, dapat berupa konstanta string atau konstanta numerik.

Syntax :

Write(‘kontanta’, ‘ekspresi’, ‘variabel’)

Writeln(‘konstanta’, ‘ekspresi’, ‘variabel’)

 

Rangkaian karakter yang diapit tanda petik tunggal (‘ …..karakter …’)

Write :    akan mencetak dan  posisi kursor pada baris yang sama.

Writeln :    mencetak dan kursor akan turun satu baris, ke awal  baris.

Example 1:

Begin

Write(‘Halo ‘);

Write(‘  PASCAL’); Writeln;

Write(‘HALO’);

Write(‘   PASCAL’); Writeln;

Writeln(‘Halo’);

Writeln(‘PASCAL’);

Readln;

End.

Hasil Run :

Halo   PASCAL

HALO   PASCAL

Halo

PASCAL

 

h. Procedure Read dan Readln

Prosedur Read dan Readln adalah untuk membaca data DARI KEYBOARD dengan hasil pembacaan akan ditampung dalam variabel yang ada dalam argumen Read dan Readln tersebut.

Syntax :

Read(NamaVar1, NamaVar2, …);

Readln(NamaVar1, NamaVar2, …);

 

Tidak seperti Write atau Writeln dimana argumen (apa-apa yang ada dalam tanda kurung), dapat terdiri dari konstanta, variabel atau ekspresi, maka argumen Read atau Readln hanya dapat berupa Variable-Variable yang dapat satu atau lebih, yang sudah dideklarasikan dalam deklarasi variable.  Data yang masuk haruslah sesuai dengan Type Variable yang bersangkutan.

Example 2:

{file  : P12.Pas

Nama         : Yuni   01.05.2000

Tara   01.05.2005

Hari/tgl/jam : Selasa, 10 01 01, 11.00

Kelp./passw  : SL2-F/22F

Ass          : Winnie}

 

Program menghitung_bilangan;

Uses Crt;;

Var

A,B,C : integer;

P,Q   : real;

Z     : string;

 

Begin

Clrscr;

A := 4; B:= 5; C:=A*B;

Z:= ‘SMKPGRI1NGAWI’;

Writeln(A,B,C);

Writeln(‘ISI Z = ’,Z);

Readln

End.

Hasil Run:

4520

ISI Z = SMKPGRI1NGAWI

 

Example:

{file : P12A.Pas

Nama         : Yuni   02.05.2000

Tara   02.05.2005

Hari/tgl/jam : Selasa, 01 10 02, 11.00

Kelp./passw  : SL2/22F

Ass          : Winnie}

 

Program menghitung_bilangan;

Uses Crt;

Var

A,B,C : integer;

P,Q   : real;

Z     : string;

 

Begin

Clrscr;

A := 4; B:= 5; C:=A*B;

Z:=’SMKPGRI1NGAWI’;

Writeln(‘A=’,A:5, ‘B=’,B:5, ‘C=’,C:5);

Writeln(‘ISI Z=’,Z:10);

Readln;

End.

Hasil Run:

A=    4    B=    5    C=   20

ISI Z =   SMKPGRI1NGAWI

PENGENALAN TURBO PASCAL

MENGAKTIFKAN EDITOR TURBO PASCAL

Editor TURBO PASCAL merupakan pelayanan terpadu antara editor dan compiler.  Dari prompt C atau Z dapat diaktifkan dengan :

Z:>TURBO <enter>

Menu utama TURBO PASCAL menyediakan pilihan antara lain

File, Edit, Run, Compiler, Option, Debug dan Break/watch (hampir sama dengan editor TURBO BASIC).  Adapun pemakaian editor ini hampir sama dengan editor TURBO BASIC dan tidak akan diuraikan disini.

Hotkey pada TURBO PASCAL al.:

F1 Menampilkan informasi tentang saat ini (Help)
F2 Menyimpan program yang ada di jendela edit
F3 Mengambil program di disk
F5 Zoom dan unzoom jendela yang sedang aktif
F6 Switch ke window yang aktif
F10 Ke keadaan menu utama
Alt F1 Menampilkan layar yang berisi help terakhir kali ditampilkan
Alt F3 Mengambil program dari disk
Alt F5 Ke posisi layar yang direkam
Alt E Memilih menu Edit
Alt R Memilih  menu Run
Alt F Memilih menu File
Ctrl F9 Menjalankan program
Catatan Backspace : hapus huruf di kiri kursor
Delete : hapus huruf pada posisi kursor
Ctrl_End : hapus mulai kursor ke ujung baris
Ctrl Y : hapus satu  baris pada posisi kursor
Ctrl _K_B : menandai awal block
Ctrl _K_K : menandai akhir block
Ctrl _K_C : mengcopy block
Ctrl _K_V : memindah block ke tempat lain posisi kursor
Ctrl _K_H : menghilangkan atau menampilkan block

 

2. STRUKTUR DAN ELEMEN PROGRAM

Struktur Lengkap Program Pascal

Pemrograman  dengan TURBO PASCAL mempunyai struktur sebagai berikut :

Program <NamaProgram>;

Uses < NamaUnit, Namaunit>;

Label <NamaLabel>;

Const <NamaConst=nilaiconst>;

Type <NamaTipe Data=Tipe data>;

Var <NamaVar :TipeVar>;

Function < NamaFungsi>;

Procedure <NamaProsedure>;

BAGIAN DEKLARASI :

bersifat pilihan jika program kita memerlukannya

Begin

statement;

statement;

End.

BAGIAN PROGRAM UTAMA

harus ada pada suatu program

(bagian pernyataan)

 

 

Elemen Program

a.       Simbol dasar (huruf dari a s/d z; angka dari 0 s/d 9; simbul khusus : + – / # $ )

b.      Kata yang sudah didefinisikan oleh pascal atau reserved word .

Seperti  Begin, End, For, Mod, File, Array dll.

c.       Pengenal/ identifier :

– Karakter pertama dimulai dengan huruf

– Tidak boleh ada blank

– Tidak boleh ada simbol khusus ( – )

d.      Macam Operator :

– Assigment operator       yaitu    : = (pemberi nilai pada data )

– Aritmatik operator        yaitu  +  – / *

– String operator             yaitu   +

– Logical operator           yaitu  And, Or , Not, Xor

– Set operator                 yaitu  <>, <= ,=>, = , <, > , in

Catatan : Dalam program pascal suatu komentar program tidak akan diproses dalam program jika menggunakan tanda { …komentar …} atau  * ….komentar ….* dan setiap statemen diakhiri tanda  (;).

 

CMS (Content Management System)

CMS (Content Management System)
-Sistem yang memudahkan pengguna untuk mengelola isi/konten web dinamis
-Pengguna tidak perlu tahu banyak tentang web secara teknis
-Memungkinkan semua orang bisa mengupdate isi web tanpa melalui webmaster

CMA (Content Management Application)
-Memungkinkan pengguna yang tidak memiliki pengetahuan tentang pemrograman web untuk melakukan pembuatan, pengubahan, dan penghapusan isi dari suatu web
Content DeliveryApplication (CDA)
-Menggunakan & menghimpun informasi-informasi yang telah diupdate untuk memperbaharui website tersebut

Manfaat CMS
1. Manajemen data
-Data tersimpan dengan baik
-Dapat dimanfaatkan kembali
-Mendukung berbagai format data (xml, pdf, html, dll.)
-Mampu melakukan indexing, searching, ontrol terhadap revisi data, dll.
-Tidak harus tahu banyak pemrograman database

2. Mengatur siklus hidup website
-Memungkinkan untuk mengelola bagian/isi mana saja yang akan ditampilkan
-Mengatur waktu dan lokasi tampilan di website
-Pengguna ias me-review isi web terlebih dahulu sebelum ditampilkan

3. Mendukung web templating dan standarisasi
-Setiap bagian dari website à template yg telah disediakan oleh CMS
-Standarisasi à ada bagian dari website yang tidak bisa diubah
-Konsistensi tampilan web dapat terjaga

4. Personalisasi website, Isi dari website (berita, dll) dapat ditampilkan sesuai keinginan dan kebutuhan pengguna

5. Sindikasi, Memungkinkan website untuk membagi isinya kepada website lain (rss, xml, dll.)

6. Akuntabilitas
-CMS mempunyai alur kerja dan hak akses yang jelas
-Informasi yang disampaikan dapat dipertanggung jawabkan
-Setiap perubahan di website dapat ditelusuri & diperbaiki

Memilih CMS
1. Mengenali target dan tujuan yang hendak dicapai dari penerapan CMS
2. Mengidentifikasi kebutuhan & kemampuan à jumlah editor, kemampuan teknis, jenis konten/isi yang akan dipublish
3. Mengidentifikasi ketersediaan hardware & software
4. Menentukan jumlah biaya yang akan dikeluarkan
5. Menentukan jenis CMS à Komersial dan Open Source
6. Memilih CMS yang paling dapat memenuhi kebutuhan
7. Jika yang terpilih CMS komersial, maka pastikan pihak pemakai membeli lisensinya
8. Jika yang terpilih CMS open source, maka setiap permasalahan yang muncul dalam implementasinya harus dicari jalan keluar sendiri
9. Usahakan memperbaharui/update CMS yang telah dipakai

HTML (HyperText Markup Language)

HyperText Markup Language

HTML merupakan bahasa bertanda, menggunakan rangkaian teks tertentu (tag) untuk menandai teks yang mempunyai interpretasi khusus. File HTML berupa file teks bukan binary file, sehingga dapat dibuat menggunakan editor teks biasa.

 

Daftar Tag HTML

•         <html>                                     Dokumen

•         <head>                                    Header

•         <title>                                      Judul dokumen

•         <body>                                    Isi dokumen

•         <h1>…<hn>                            Judul paragraf

•         <p>                                          Paragraf

•         <b>,<i>,<u>,<sup>,<sub>       Atribut

•         <br>                                        Ganti baris

•         <font>                                      Font

•         <li>,<ol>,<ul>                          Enumerasi

•         <hr>                                         Garis mendatar

•         <img>                                      Gambar

•         <a>                                          Link (kaitan/rujukan)

•         <table>                                    Tabel

•         <!–    –>                                Komentar

•         <frame>,<frameset>,<iframe>  Frame (bingkai)

•         <form>                         Formulir isian

•         <input>,<textarea>,<select>     Komponen isian pada formulir

•         <map>                                     Link berdasar area pada gambar

•         <span>,<div>                           Pengelompokan elemen dokumen

 

Berikut contoh sederhana HTML:

<html>

<head>

<title>Homepage saya</title>

</head>

<body>

<h1>Saya</h1>

<h2>Perkenalan</h2>

<p>Perkenalkan, nama saya ….. Ini adalah <i>homepage</i>

<b>pertama</b> saya, karena saya baru belajar tentang

cara membuat <b><i>homepage</i></b>.

</p>

</body>

</html>